Sukses

Jelang Piala Dunia 2022, Messi Kembali Puji Pep Guardiola

Messi punya kedekatan yang spesial dengan Pep Guardiola yang membimbingnya menjadi bintang besar di Barcelona. Dia menyebut manajer Manchester City itu sudah rusak sepak bola.

Liputan6.com, Paris- Lionel Messi kembali bicara soal mantan pelatih yang cukup berjasa di kariernya Josep "Pep" Guardiola. Dia memuji mantan pelatihnya di Barcelona itu, meski caranya dengan melempar guyonan.

Messi main di bawah asuhan Pep Guardiola sejak 2008 sampai 2012. Ini menjadi salah satu masa keemasannya sebagai pemain sepak bola di Barcelona.

"Guardiola sudah merusak sepak bola karena dia membuatnya menjadi sangat mudah dan simpel sehingga semua orang ingin meniru dia," kata Messi seperti dikutip espn.

"Belakangan, saya menemukan banyak Guardiola di luar sana dan kami sadar apa yang sudah kami lakukan dan apa itu."

Masa emas Barcelona terjadi di musim pertama Guardiola. Dia meraih enam gelar dari total 14 gelar yang diraihnya dengan Barcelona.

Guardiola meninggalkan Barcelona di 2012. Dia istirahat satu tahun sebelum tangani Bayern Munchen di 2014.

 

2 dari 3 halaman

Pelatih Terbaik

 

Ketika ditanyakan apakah Guardiola menjadi pelatih terbaik di kariernya, Messi tak ragu untuk mengatakan ya. Dia merasa sudah diajari banyak hal oleh Guardiola.

"Tak diragukan lagi. Dia punya sesuatu yang spesial, dimulai dari bagaimana dia melihat pertandingan dan bersiap untuk pertandingan dan bagaimana dia komunikasi, bagaimana dia sampaikan ide kepada kami," kata Messi.

Selain Guardiola, Messi juga mengakui peran Luis Enrique di kariernya. Dua figur pelatih ini sudah membantunya berkembang di sepak bola.

 

3 dari 3 halaman

Menang Besar

 

Jelang main di Piala Dunia, Messi bantu timnya PSG menang besar 5-0 atas Auxerre. Lima gol PSG dicetak Kylian Mbappe, Carlos Soler, Achraf Hakimi, Renato Sanches dan Ekitike.

Pelatih PSG, Christophe Galtier senang karena pemainnya tetap serius menghadapi Auxerre. Dia melihat tak ada pemain yang khawatir jelang Piala Dunia 2022.

"Kami hanya gagal manfaatkan satu peluang. Kami tampil serius. Semuanya ingin main di laga ini dan tak khawatirkan Piala Dunia," katanya.

Belakangan, Galtier menarik keluar Neymar dan Messi. Ini dilakukannya untuk menghindari hal buruk terjadi untuk kedua bintang yang dibutuhkan negara mereka.